Minggu, 31 Maret 2019

panorama Kebun Raya Bedugul

kebun raya bedugul merupakan tempat wisata yang paling cocok untuk Family time, liburan diakhir semester dan sebagai tempat anda untuk melepasakan segala beban karena suasana yang sangat hijau, udara yang sangat menyejukan membuat hati kita terasa damai dan bahagia seakan kita berada di alam yang begitu indah

Lokasi dan Cara Menuju ke Kebun Raya Bedugul Bali

Kebun Raya Bedugul Bali dikenal dengan nama Kebun Raya Eka Karya. Lokasinya berdekatan dengan Danau Bedugul beserta Pura Ulun Danu karena secara administrasi berada di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Jika dari Denpasar menempuh jarak sekitar 60 kilometer. Karena berada di ketinggian sehingga penorama alam pegunungan dan kesejukan udara merupakan daya tarik utamanya.
Ketika musim liburan tiba, lokasi ini akan sangat ramai oleh pengunjung yang ingin merasakan kedamaian dan kesejukan udara di hutan. Kebun Raya Bedugul Bali buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 18.00 WITA. Ketika hari besar Nyepi, kebun raya tutup untuk menghormati kegiatan keagamaan pada hari tersebut.

Tiket Masuk Kebun Raya Bedugul Bali

Biaya masuknya untuk wisatawan domestik sebesar Rp. 6.000, wisatawan asing Rp. 17.000, biaya parkir kendaraan roda 2 sebesar Rp. 3.000, biaya parkir kendaraan roda 4 sebesar Rp. 6.000, dan biaya jika mobil masuk ke kawasan sebesar Rp. 11.000. Biaya tiket tersebut sudah termasuk asuransi PT. Jasaraharja Putera dan kontribusi untuk Pemda Tabanan.

Kamis, 28 Maret 2019

about Kebun Raya Bedugul

Hasil gambar untuk kebun raya bedugul
Kebun Raya Bali adalah sebuah kebun botani besar yang terletak di wilayah Kabupaten TabananBaliIndonesia.
Kebun ini merupakan kebun raya pertama yang didirikan oleh putra bangsa Indonesia. Pengelolaannya dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan secara struktur organisasi berada di bawah pembinaan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor. Kebun ini didirikan pada 15 Juli 1959. Pada awalnya Kebun Raya Eka Karya Bali hanya diperuntukkan bagi tetumbuhan runjung. Seiring dengan perkembangan dan perubahan status serta luas kawasannya, kebun yang berada pada ketinggian 1.250–1.450 m dpl ini kini menjadi kawasan konservasi ex-situ bagi tumbuhan pegunungan tropika Kawasan Timur Indonesia. Luas kawasan Kebun Raya semula hanya 50 ha, tetapi saat ini luas kebun raya menjadi 157,5 ha.

Sejarah

Berawal dari gagasan Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo, Direktur Lembaga Pusat Penyelidikan Alam yang merangkap sebagai Kepala Kebun Raya Indonesia, dan I Made Taman, Kepala Lembaga Pelestarian dan Pengawetan Alam saat itu yang berkeinginan untuk mendirikan cabang Kebun Raya di luar Jawa, dalam hal ini Bali. Pendekatan kepada Pemda Bali dimulai tahun 1955, hingga akhirnya pada tahun 1958 pejabat yang berwenang di Bali secara resmi menawarkan kepada Lembaga Pusat Penyelidikan Alam untuk mendirikan Kebun Raya di Bali.
Berdasarkan kesepakatan lokasi Kebun Raya ditetapkan seluas 50 ha yang meliputi areal hutan reboisasi Candikuning serta berbatasan langsung dengan Cagar Alam Batukau. Tepat pada tanggal 15 Juli 1959 Kebun Raya “Eka Karya” Bali diresmikan oleh Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo, Direktur Lembaga Pusat Penyelidikan Alam sebagai realisasi SK Kepala Daerah Tingkat I Bali tanggal 19 Januari 1959 No. 19/E.3/2/4.
Nama “ Eka Karya ” untuk Kebun Raya Bali diusulkan oleh I Made Taman. “ Eka ” berarti Satu dan “ Karya ” berarti Hasil Kerja . Jadi “ Eka Karya ” dapat diartikan sebagai Kebun Raya pertama yang merupakan hasil kerja bangsa Indonesia sendiri setelah Indonesia merdeka. Kebun raya ini dikhususkan untuk mengoleksi Gymnospermae (tumbuhan berdaun jarum) dari seluruh dunia karena jenis-jenis ini dapat tumbuh dengan baik di dalam kebun raya. Koleksi pertama banyak didatangkan dari Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas, antara lain Araucaria bidwillii , Cupresus sempervirens dan Pinus masoniana . Jenis lainnya yang merupakan tumbuhan asli daerah ini antara lain Podocarpus imbricatus dan Casuarina junghuhniana.
Sejak resmi berdiri, perkembangan Kebun Raya “Eka Karya” Bali selalu mengalami pasang surut dengan silih bergantinya pengelolaan, yaitu antara Dinas Kehutanan Propinsi Bali dan Kebun Raya sendiri. Pengelolaan Kebun Raya sempat dua kali dititipkan pada Dinas Kehutanan Propinsi Bali, yaitu pada 15 Juli 1959 – 16 Mei 1964 dan setelah peristiwa G 30 S/PKI (1966 – 1975). Pengelolaan kebun secara langsung oleh staf kebun raya dilakukan juga selama 2 periode, yakni sejak 16 Mei 1964 – Desember 1965 dan 1 April 1975 hingga sekarang.
Sejak tahun 1964 hingga saat ini, Kebun Raya “Eka Karya” Bali telah mengalami 11 kali pergantian kepemimpinan dengan berbagai pembaharuan. Di bawah kepemimpinan I Gede Ranten, B.Sc. (1975 – 1977), luas kebun raya bertambah hingga 129,2 ha. Perluasannya diresmikan oleh Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia saat itu yaitu Prof. Dr. Ir. Tubagus Bachtiar Rifai pada tanggal 30 April 1976 yang ditandai dengan penanaman Chamae cyparis obtusa.
Di bawah kepemimpinan Ir. Mustaid Siregar, M.Si (2001 – 2008) luas kebun raya bertambah lagi menjadi 157,5 ha. Meski pada awal berdirinya ditujukan untuk konservasi tumbuhan berdaun jarum (Gymnospermae), kini Kebun Raya yang berada di ketinggian 1.250 – 1.450 m dpl dengan suhu berkisar antara 18 - 20 °C dan kelembaban 70 – 90% ini berkembang menjadi kawasan konservasi ex-situ tumbuhan pegunungan tropika kawasan timur Indonesia. Statusnya saat ini adalah Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali

Koleksi botani

Kebun Raya Bali memiliki beberapa koleksi tanaman yang dikelompokkan berdasarkan kekerabatannya. Selain dikoleksi, jenis–jenis tanaman tersebut juga diupayakan penelitian dan pengembangannya.
Beberapa koleksi yang ada di antaranya mencakup anggrekkaktuspaku/pakis, tanaman karnivora, bambu,Koleksi Lumut,Begonia,Bambu,Tanaman Upacara Adat,Tanaman Obat,Bambu,Tanaman Air dan palma.
Hasil gambar untuk kebun raya bedugul

Jarak tempuh

Kebun Raya Bali terletak di tengah-tengah Pulau Bali, yakni berada di kaldera bekas gunung berapi.
Untuk menuju Kebun Raya Bali dapat ditempuh melalui perjalanan darat selama satu setengah jam dari Denpasar, atau sekitar 55 km ke arah utara Denpasar menuju Singaraja. Jika dari Singaraja maka jarak yang ditempuh sekitar 30 km ke arah selatan menuju Denpasar atau menempuh waktu kira-kira 45 menit perjalanan darat.

panorama Kebun Raya Bedugul

kebun raya bedugul merupakan tempat wisata yang paling cocok untuk Family time, liburan diakhir semester dan sebagai tempat anda untuk melep...